La Ode Ida Anggap PAN Sukses Bangun Dinasti Keluarga
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPD RI, La Ode Ida menganggap berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) 17 tahun lalu, terkait erat dengan semangat gerakan reformasi. Amien Rais pada saat itu, diposisikan sebagai salah satu lokomotif gerakan reformasi sampai pada lengsernya penguasa orde baru Soeharto.
Amien bersama tokoh reformasi lainnya menurut Ida, mendirikan PAN yang misinya sebagai upaya pengejawantahan misi reformasi pada tingkat negara, di mana memang parpol berlambang matahari bersinar itu selama tiga pemilu di era reformasi berhasil masuk dan bertahan sebagai parpol papan tengah.
"Amien Rais pun berperan penting di PAN, mulai sebagai ketua umumnya sampai saat ini sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN," ujar Ida, Minggu (1/3).
Tapi keberadaan PAN sekarang lanjutnya, agaknya kian jauh dari substansi perjuangan reformasi. Pertama, praktik korupsi diduga dipraktikkan juga oleh oknum-oknum politisi PAN. Kedua ujar mantan kader PAN itu, kasus kepemilikan rekening gendut yang ternyata diberitakan dimiliki oleh ada salah seorang kader PAN di suatu daerah. Pihak PAN terus saja membiarkannya berperan dan berpengaruh di PAN, bahkan konon jadi bagian sumber pembiayaan PAN.
"Jika info ini benar, maka PAN terus merawat figur-figur korup dan bahkan memanfaatkannya. Ini bertentangan dengan substansi perjuangan reformasi," tegasnya.
Ketiga kata Ida, praktik nepotisme sangat dahsyat dilakukan di berbagai daerah. Anak, istri, saudara kandung, bapak, ibu, mertua dan barisan keluarga inti, diporsikan dan bahkan dipaksakan untuk jadi pejabat briokrasi di daerahnya, pejabat politik juga menggarap bisnis atau proyek.
"Singkatnya, PAN berhasil membangun dinasti keluarga di sejumlah daerah dan terus dibiarkan," ungkap mantan senator asal Sulawesi Tenggara itu.
Fakta tersebut menurut Ida, diperkuat oleh fakta dukungan Amien Rais kepada Zulkifli Hasan untuk jadi Ketum dalam Munas Bali yang saat ini tengah berlangsung.