Laba Bersih Adaro Melejit 902 persen
Kamis, 02 April 2009 – 14:22 WIB
Masih menurut Garibaldi, kenaiakan pendapatan juga akibat melonjaknya perolehan harga jual rata-rata (Average Achieved Selling Price) dan kenaikan produksi batu bara. Selama 2008, total volume penjualan, termasuk 1,3 juta ton batu bara pihak ketiga, meningkat 9 persen menjadi 41,1 juta ton dan volume produksi meningkat 7 persen menjadi 38,5 juta ton. “Pencapaian ini sedikit lebih tinggi dibandingkan target volume tahunan di 2008 yang sebesar 38,1 juta ton,” tambah dia.
Naiknya harga jual rata-rata dan volume yang lebih tinggi di tahun 2008, maka total pendapatan konsolidasi Adaro meningkat 56 persen menjadi Rp18,093 triliun atau USD1,869 miliar. “Meski pasokan batu bara untuk thermal coal yang diangkut lewat laut (seaborne thermal coal) pada tahun lalu sempat mengalami kendala, namun hal itu tidak berdampak signifikan pada naiknya pendapatan,” katanya.
Sementara, beban pokok pendapatan meningkat pada tingkat yang lebih rendah, yaitu 45 persen, sehingga laba kotor perseroan naik dari 22 persen di tahun 2007 menjadi 27 persen di tahun 2008. Laba usaha juga tercatat meningkat 87 persen menjadi Rp 4,212 triliun sehingga meningkatkan marjin laba usaha dari 19 persen menjadi 23 persen. (yus)