Laba Tergerus, Astra Siapkan Belanja Modal Rp 14 Triliun
jpnn.com - JAKARTA – Meski tengah mengalami penurunan kinerja, PT Astra International memastikan tak memangkas belanja modal (capital expenditure). Manajemen tetap menganggarkan capex di kisaran Rp 14 triliun.
Namun, sebaran capex akan digeser pada sektor infrastruktur, logistik dan properti. Selanjutnya, emiten berkode ASII itu akan memotong belanja modal pada lini alat berat dan otomotif.
Pengalihan itu bukan berati performa penjualan alat berat menukik. Sebab, pada dasarnya United Tractors (UNTR) masih mempunyai tabungan kas Rp 13 triliun. Artinya, United Tractors masih mampu secara modal.
”Konsentrasi persebaran capex digeser pada logistik, properti dan infrastruktur. Tiga divisi itu mengapling porsi 38 persen dari total belanja modal,” beber Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto.
Pemotongan belanja modal karena penjualan alat berat berjalan sesuai pesanan. Nah, supaya tidak mubazir belanja modal lini alat berat dikurangi. Begitu pun dengan otomotif.
Kapasitas produksinya juga sudah maksimal.”Pendeknya, kami pindahkan belanja modal pada proyek prospektif,” ulas Prijono.
Salah satu proyek infrastruktur menjadi perhatian perusahaan bertumpu pada 4 ruas tol. Meliputi Kunciran-Serpong dalam pembebasan lahan, Jombang-Mojokerto, Semarang-Solo, dan Serpong-Balaraja akan digarap bersama Grup Sinarmas.
Kemudian, perusahaan juga fokus menuntaskan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Jati 5 dan 6 B berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW). ”Asalkan positif, infrastruktur apapun kami tertarik,” jelasnya.