Ladies, Ketahui 7 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Rahim
Melakukan hubungan intim dengan lebih dari satu pasangan akan meningkatkan risiko penyakit menular seksual. Salah satu tanda yang sering yaitu keputihan yang berbau dan gatal. Kadang juga disertai dengan rasa tidak nyaman di dalam vagina atau nyeri saat berhubungan intim.
Penyakit menular seksual dapat berlanjut menjadi penyakit radang panggul dan radang rahim (endometritis) yang selanjutnya, kedua kondisi ini bisa menyulitkan terjadinya kehamilan serta meningkatkan risiko kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik). Risiko lain akibat penyakit menular seksual yaitu kanker serviks.
4. Merokok.
Sebuah studi menyebutkan bahwa risiko gangguan kesuburan pada wanita usia reproduksi yang merokok, 60 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak merokok. Hal ini dikonfirmasi melalui sebuah studi lain yang menemukan bahwa peluang hamil wanita yang merokok kurang dari 10 batang per hari lebih tinggi (52,2%) daripada wanita yang merokok 10 batang atau lebih per hari (34,1%).
Dari hasil studi-studi tersebut disimpulkan bahwa rokok membuat lingkungan rahim kurang kondusif untuk hamil.
Salah satu alasannya, yakni merokok akan menurunkan aliran darah ke rahim. Selanjutnya, ini akan memengaruhi ketebalan dinding dalam rahim (endometrium) yang diperlukan untuk mempertahankan kehamilan. Dinding rahim yang terlalu tipis (di bawah 7 mm) akan menyulitkan proses implantasi embrio. Risiko keguguran pun juga meningkat.
Sebagai tambahan, zat-zat kimia di dalam rokok bisa mengganggu pertemuan sel telur dan sel sperma, serta transpor sel telur yang telah dibuahi (embrio) ke dalam rahim. Akibatnya, peluang kehamilan menurun dan risiko kehamilan ektopik meningkat.
5. Terlalu banyak berolahraga.