Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lagi, 141 TKI Bermasalah Dipulangkan

21 Orang Tersandung Kasus Narkoba

Sabtu, 11 Mei 2013 – 11:26 WIB
Lagi, 141 TKI Bermasalah Dipulangkan - JPNN.COM
Sementara TKI lainnya yang masuk dalam PTS Tawau, umumnya tersandung kasus kepemilikan dokumen. Mulai dari masa berlaku dokumennya telah berakhir, tidak memiliki dokumen sama sekali atau bahkan nekat bekerja di saat tenggat perpanjangan masa berlaku dokumen sudah berakhir. “Kalau TKI yang dari PTS KK saya tak boleh jelaskan. Sebab mereka itu ditangani KJRI KK. Kami di Tawau hanya memfasilitasi pemulangan mereka ke Nunukan,” ujar pria dengan dialek khas Malaysia ini.

Tak jauh berbeda dengan tindak deportasi sebelumnya, 141 TKI yang dipulangkan ke Nunukan malam itu harus mengikuti pendataan terlebih dulu. Tampak petugas Imigrasi, BP3TKI dan kepolisian turun melakukan pendataan malam itu. Usai pendataan, para TKI tersebut selanjutnya diperbolehkan pulang bersama keluarga yang kebetulan datang menjemput mereka. Bagi yang tidak memiliki sanak saudara di Nunukan, mereka difasilitasi tempat penampungan sementara di BP3TKI Nunukan.

Dari penuturan beberapa TKI yang sempat ditemui harian ini, sebagian dari mereka masih punya rencana untuk kembali bekerja di Malaysia. “Tidak kapok, mau pulang lagi kesana kalau boleh,” aku Tahir.

Pria yang pernah lama bekerja di perkebunan sawit di Sandakan ini mengatakan, dirinya enggan pulang kampung lantaran tidak bisa mendapatkan pekerjaan di daerah asal. Dengan bekerja di ladang perkebunan di Sabah, dia bisa mencukupi kebutuhan keluaganya di kampung. “Saya punya dua anak di kampung. Jadi saya pigi (pergi, Red.) merantau ini cari duit untuk keluarga. Kalau di kampung, tidak ada yang bisa dikerja. Kalau di Malaysia banyak yang bisa dikerja,” aku pria kelahiran Sengkang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini.

NUNUKAN – Pemerintah Malaysia kembali melakukan deportasi 141 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di daratan Sabah, Malaysia. Ratusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News