Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lagi, Israel Mengebom Sekolah di Palestina, Isinya Ribuan Warga Sipil

Minggu, 19 November 2023 – 12:32 WIB
Lagi, Israel Mengebom Sekolah di Palestina, Isinya Ribuan Warga Sipil - JPNN.COM
Arsip - Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza. (Anadolu)

jpnn.com, GAZA - Tentara Israel kembali mengebom sekolah afiliasi PBB yang terletak di utara Gaza, Sabtu (18/11). Sekolah itu menjadi tempat mengungsi ribuan warga sipil sehingga menewaskan dan melukai puluhan orang, ketika sumber medis dan lokal Palestina melaporkan saat ini sulit memindahkan jenazah dan korban luka untuk perawatan.

Puluhan warga Palestina tewas atau terluka setelah Israel mengebom Sekolah Al-Fakhoura di Jabalia, utara Gaza, yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Sumber medis dan lokal Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa "jenazah para syuhada menutupi koridor sekolah."

Mereka mengungkapkan sulitnya mengevakuasi yang terluka dan tewas dari gedung tersebut, padahal di situlah ribuan pengungsi warga sipil berlindung.

Pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan Israel, "melakukan pembantaian di Jalur Gaza, yang terbaru adalah Sekolah Al-Fakhoura."

Kepada Anadolu, kementerian itu mengatakan, "Kami mengutuk keras pembantaian masal yang terus menerus dilakukan pasukan pendudukan terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza, yang terbaru adalah pembantaian keji di Sekolah Al-Fakhoura yang penuh dengan orang-orang yang terpaksa mengungsi."

Kami menganggap ini sebagai bukti baru yang membuktikan bahwa perang Israel terhadap warga sipil Palestina bertujuan mengosongkan seluruh wilayah Jalur Gaza utara dari penduduk Palestina," kata kementerian itu.

"Pembantaian yang menargetkan sekolah UNRWA, pasukan pendudukan menghina komunitas internasional dan PBB, serta menganggap angin lalu semua tuntutan tidak efektif masyarakat internasional yang menyerukan perlindungan warga sipil."

Petugas sulit mengevakuasi yang terluka dan tewas dari gedung tersebut, padahal di sinilah ribuan pengungsi warga sipil berlindung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News