Lagi, Program Organisasi Penggerak Mendapat Sorotan, Kali Ini...
Sebab, kementerian yang dipercaya menumbuhkan ketrampilan-ketrampilan seperti kreativitas bagi anak Indonesia justru tidak bisa kreatif.
"Kalau kreatif enggak akan mungkin semua programnya hanya copy paste dari entitas lain," kritiknya.
Dia melanjutkan, kalau cuma copy paste program-program yang sudah berjalan, terlalu tinggi jika negara menganggarkan Rp 75 triliun untuk Kemendikbud.
"Kalau POP hanya copy paste programnya ya semakin tidak jelas arahnya padahal anggarannya besar Rp 595 miliar," tandasnya.
POP ini menjadi polemik ketika tiga organisasi besar yaitu Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Guru Indonesia (PGRI) mundur dari program besutan Kemendikbud tersebut. (esy/jpnn)