Di Hadapan Dirjen Nunuk, Guru PPPK & Penggerak Minta Merdeka Belajar Dilanjutkan
jpnn.com, BENGKULU - Kunjungan Direktur jenderal (Dirjen) Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani ke Provinsi Bengkulu menjadi berkah bagi tenaga pendidik di bumi Rafflesia.
Mereka tidak menyangka Dirjen Nunuk akan berkunjung ke daerah mereka.
Suhaimi, lulusan pendidikan profesi guru (PPG) model baru yang kini menjadi PPPK mengaku terharu bisa bertatapan langsung dengan Dirjen Nunuk idolanya.
"Sejak saya dapat informasi Prof. Nunuk akan ke Bengkulu dan menginap di Hotel Mercure, setiap hari saya lewati hotel ini dan selalu menangis haru. Saya ingin sekali bertemu dan berterima kasih kepada Prof. Nunuk," kata guru PPPK di SMP Negeri 4 dalam ramah tamah dan dialog bersama 100 guru di wilayah Provinsi Bengkulu, Kamis (15/8) malam.
Dia mengungkapkan program Merdeka Belajar sangat baik sehingga harus dilanjutkan. Program ini sudah dia rasakan, saat sudah di usia tidak muda lagi bisa ikut PPG dan akhirnya menjadi PPPK.
Seandainya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak mengubah sistem PPG pada 2021, Suhaimi mengaku tidak bisa memenuhi harapan ayahnya yang juga seorang guru honorer.
Suhaimi sebenarnya sudah menjadi guru honorer sejak 2012, tetapi berhenti lama. Cita-citanya menjadi guru harus dikubur dalam-dalam dan suatu ketika dia diminta ayahnya untuk kembali menjadi tenaga pendidik.
"Ayah saya ingin saya menjadi guru dan tidak menjadi petani. Alhamdulillah berkat program PPG baru, saya bisa bisa ikut di usia 32 tahun dan menjadi mahasiswa paling tua," ucapnya.