Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lagi, Tudingan Fahri Hamzah ke KPK Pedas Banget

Selasa, 29 Agustus 2017 – 15:42 WIB
Lagi, Tudingan Fahri Hamzah ke KPK Pedas Banget - JPNN.COM
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghentikan kebiasaan bermain-main perkara. Sebab, Fahri mencium adanya ketidakberesan di internal KPK, termasuk dalam penanganan aset sitaan.

Yang terkini, KPK menyerahkan aset milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) M Nazaruddin ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Aset sitaan dari Nazaruddin yang akan diserahkan ke KPK adalah tanah dan bangunan di Jalan Warung Buncit Raya Nomor 21 dan 26, RT 006/RW 03, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Selain itu, Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK) juga menemukan kejanggalan dalam pengelolaan barang sitaan. Saat Pansus Angket KPK mengunjungi rumah penyimpanan benda sitaan negara (Rupbasan), ternyata banyak aset yang disita lembaga antirasuah itu tak dilaporkan.

Bahkan, mobil mewah Porsche sitaan KPK bisa berkeliaran di jalanan hingga ditilang Polda Metro Jaya. "Sudahlah, kacau KPK ini. Berhenti dahulu, setop dulu, KPK terlalu banyak masalah," ujar Fahri kepada JawaPos.com di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/8).

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, andai saja pansus tidak ke Rupbasan, kejanggalan tersebut tidak diketahui publik. Fahri pun menyebut KPK juga melakukan korupsi.

“Kalau nggak ada pansus, nggak terungkap. Makanya setop dahulu KPK. KPK itu sumber korupsi sekarang," tegasnya.

Dia juga meminta kepada Presiden Joko Widodo agar turun tangan. Alasannya, KPK sudah tidak beres.

"Kalau usul saya, presiden setop dulu, ini sudah kacau semua. Sudah nggak ada yang bener, ini permainan semua," ketus Fahri.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghentikan kebiasaan bermain-main perkara. Sebab, Fahri mencium adanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close