Lah.. Banyak Peserta Lolos SNM PTN Mundur
SURABAYA – Tidak semua peserta mengikuti proses daftar ulang setelah lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) di masing-masing PTN. Daftar ulang itu dilaksanakan mulai Selasa (31/5). Pihak kampus pun melayangkan surat teguran ke sekolah tempat peserta itu berasal.
Pembantu Rektor I Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Yuni Sri Rahayu mengatakan, surat itu dilayangkan ke sekolah lantaran siswanya mengundurkan diri dari SNM PTN. Menurut dia, peserta yang mengundurkan diri dianggap merugikan peserta lain.
"Karena menutup peluang peserta lain untuk mendaftar," tuturnya.
Apalagi, imbuh dia, seleksi SNM PTN dilaksanakan secara ketat. Seleksi jalur rapor itu dilakukan berdasar akreditasi sekolah. Sekolah dengan akreditasi A boleh mendaftarkan 75 persen siswanya. Sekolah akreditasi B mendaftarkan 50 persen siswa dan akreditasi C mendaftarkan 20 persen siswanya.
"Surat kami sampaikan ke BK (bimbingan konseling, Red) agar memberikan pengarahan ke siswa. Ke depan, harus mempertimbangkan dengan betul," katanya.
Yuni mengakui, ada pendaftar SNM PTN yang sudah diterima di Unesa, tapi akhirnya mengundurkan diri. Alasannya beragam. Misalnya, tidak mendapat izin orang tua. Ada juga yang diterima di sekolah kedinasan. Selain itu, ada sekolah yang memberikan surat pemberitahuan kepada Unesa bahwa siswanya mengundurkan diri. "Karena si anak ini harus tinggal di asrama yang dibiayai sekolah," jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Yuni, mengundurkan diri adalah hak dan pilihan peserta SNM PTN. Namun, dia tetap berharap hal semacam itu tidak terjadi lagi lantaran mengakibatkan bangku kosong di jalur SNM PTN. "Padahal, ada banyak peserta lain yang berharap diterima di jalur ini," tuturnya.
Meski begitu, Yuni belum bersedia memerinci jumlah peserta yang mengundurkan diri. "Kami belum sampai ke data, harapan saya sih tidak terlalu banyak," katanya.
Meski melayangkan surat kepada sekolah, Yuni memastikan bahwa pihaknya tidak akan mem-blacklist sekolah yang bersangkutan dalam daftar SNM PTN tahun depan. Dia berharap surat itu bisa menjadi koreksi bagi sekolah. Terkait dengan bangku kosong SNM PTN, Yuni mengatakan akan mengajukan kepada panitia pusat untuk pengisiannya. "Bisa dialihkan ke SBM PTN, bisa juga ke jalur mandiri," jelasnya.
Hal serupa diungkapkan Wakil Rektor I Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur Ramdan Hidayat. Dia mengaku sedang mempersiapkan surat teguran kepada sekolah yang siswanya mengundurkan diri dari SNM PTN. "Kami sudah menyiapkan surat teguran. Jatah siswa dari sekolah itu tahun depan dikurangi," ungkapnya.
Ke depan, UPN juga menerapkan persaingan lebih ketat. Yakni, dengan mengurangi kuota penerimaan peserta yang memilih jurusan kedua dan ketiga. Keputusan itu diambil setelah melihat antusiasme pendaftar SNM PTN tahun ini yang cukup tinggi. Mengenai pengisian bangku kosong, Ramdan mengatakan akan mengisinya secara berimbang pada jalur SBM PTN dan jalur mandiri. "Pembagiannya fifty-fifty," ujarnya.
Ramdan menyebutkan, jumlah peserta SNM PTN yang tidak melakukan verifikasi dan daftar ulang mencapai 15 persen atau 159 orang dari total 1.064 peserta yang diterima. Yang mengejutkan, peserta yang tidak mendaftar ulang merupakan peserta dari jurusan favorit di UPN. Di antaranya, agroteknologi, akuntansi, manajemen, dan teknik kimia. "Dari total peserta yang mengundurkan diri, 20 persen mencentang empat jurusan primadona itu," ujar mantan dekan fakultas pertanian itu
Ramdan menduga, banyaknya peserta yang mengundurkan diri itu disebabkan seleksi SNM PTN di UPN yang masih mempertimbangkan pilihan kedua dan ketiga. "Tahun ini, untuk memenuhi kuota, kami memang masih menampung peserta yang memilih UPN di pilihan kedua, bahkan ketiga," jelasnya. Kondisi itu yang membuat banyak siswa tidak mendaftar ulang di UPN karena tidak menjadi pilihan prioritas. (puj/elo/c7/fat/flo/jpnn)