Lah, Pembebasan Sandera Kok Andalkan Filipina
jpnn.com - JAKARTA – Filipina masih diandalkan pemerintah Indonesia terkait pembebasan tujuh WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, sekarang pihaknya masih menunggu kabar.
Salah satunya dari militer Filipina mengenai operasi penyelamatan sandera. Militer Filipina mengerahkan ribuan pasukannya untuk menyelamatkan sandera. Sehingga, militer Indonesia memilih untuk menahan diri.
Terlebih, setelah sejumlah kesepakatan dicapai dengan militer negara tetangga itu. Saat ini, posisi para penyandera di Pulau Jolo sudah dikepung oleh sekitar 6-7 ribu pasukan Filipina.
Sementara, untuk ke depan, bila terjadi lagi bisa saja TNI bisa ikut mengejar sampai ke darat karena sudah mendapat akses. ’’Begitu masuk, kita cuma bilang kita masuk, iya oke kita masuk, kejar sampai ke dalam,’’ ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan kemarin (29/6).
Dia sudah menyampaikan kepada TNI mengenai kondisi Pulau Jolo yang tidak terlalu luas. Ada beberapa rute untuk mencapai pulau tersebut, yang seluruhnya telah diamankan oleh militer Filipina.
Bagi Menhan, yang terpenting adalah memastikan sandera dalam kondisi selamat. Pihaknya masih terus memonitor upaya penyelamatan sandera itu. Sementara untuk penyanderaan kali ini, pihaknya bisa memahami permintaan Filipina agar TNI tidak masuk dulu.
’’Kan dia (kerahkan) hampir sepuluh ribu itu, kalau kita nambah-nambah nanti kacau lagi, kan belum terkoordinasi,’’ ucapnya.
Menhan menuturkan, sebetulnya jalur yang dilalui oleh kapal para sandera itu merupakan rute terlarang. Usai penyanderaan pertama, jalur itu tidak boleh dilewati kapal niaga. ’’Sebetulnya ada larangan oleh Kemenhub, (mereka) bandel saja,’’ tutur Menhan.