Lahan Makin Sempit, Pembangunan Permukiman di Batam akan Vertikal
jpnn.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan pembangunan permukiman di kota Batam, Kepri, ke depan akan vertikal. Alasannya lahan di Batam memang terbatas namun jumlah penduduk terus meningkat.
BP sudah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) untuk membangun sejumlah hunian vertikal. "kami mau bangun beberapa hunian vertikal. Tapi belum cocok data saja dengan Kemenpupera," kata Kepala Biro Perencanaan Teknik BP Batam, Cahyo Prionggo, Sabtu (3/8).
BACA JUGA: Madura United Paksa Bhayangkara FC Bermain Imbang 1-1
Untuk Batam, pembangunan rumah tapak sudah tidak bisa dilakukan lagi. Apalagi jumlahnya sudah mencapai 28 persen
dari keseluruhan lahan di Batam, jauh lebih banyak dari lahan industri yang malah stagnan di angka 16 persen.
"Bangun rumah tak bisa lagi. Makanya yang bisa dibangun hanya rumah susun. Nanti skemanya bisa pake cicilan atau
opsi lainnya," jelasnya lagi.
Pembangunan rumah susun sangat ideal dengan pertumbuhan penduduk Batam yang diatas rata-rata nasional. Selain itu
juga diperlukan untuk mengatasi persoalan rumah liar (ruli).
Banyaknya ruli di Batam saat ini dapat mengganggu sanitasi dan merusak tata kota Batam. "Tapi pemukiman itu tak boleh dibangun sembarang tempat. Pembangunannya harus sesuai rencana tata ruang Batam," paparnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam Achyar Arfan mengatakan kebutuhan rumah di
Batam masih sangat tinggi. Apalagi masih banyak masyarakat Batam yang berstatus Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) yang tidak memiliki rumah.