Lalu Muhammad Zohri Petik Pelajaran Berharga Pada Debutnya di Ajang Olimpiade
“Sebenarnya persiapan kurang karena (pelatih AS) Harry Marra juga baru datang kurang dari sebulan. Jadi hanya bisa memperbaiki teknik start saya sedikit,” kata Zohri.
Anak didik Eni Nurani ini mengatakan banyak menimba pelajaran berharga di Olimpiade. Apalagi pada pertandingan ini, ia berada satu trek dengan pelari Afrika Selatan Gift Leotlela dan Su Bingtian dari China.
Setelah gelaran ini, Zohri ditargetkan bisa mencapai performa terbaiknya di Olimpiade 2024 Paris.
“Tentu saya bersyukur bisa lari bersama dengan mereka. Semoga ke depan saya bisa menyaingi dan mengalahkan mereka,”
“Yang perlu dievaluasi mungkin soal start, akselerasi dan pertahankan kecepatan. Semoga saya bisa masuk kualifikasi dan berprestasi di Paris.” ujar Zohri.
Pada perlombaan ini, pelari Afrika Selatan Gift Leotlea berhasil menempati posisi pertama dengan catatan waktu 10,04 detik.
Menyusul di posisi kedua ada sprinter China Su Bingtian dengan torehan waktu 10,5 detik dan Jason Rogers dari Saint Kits and Navis di tempat ketiga dengan torehan waktu 10,21 detik.
Pada gelaran ini Zohri juga menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang turun di nomor 100 meter putra. (noc/mcr16/jpnn)