Langkahi Pemerintah, Putri Thailand Setujui Impor Vaksin COVID-19
jpnn.com, BANGKOK - Saudari Raja Thailand, Putri Chulabhorn, telah menyetujui impor vaksin COVID-19 oleh lembaga yang dia sponsori, melangkahi peran pemerintah saat negara itu menghadapi lonjakan infeksi serta meningkatnya kemarahan publik atas peluncuran vaksinasi yang lambat dan kacau.
Sekretaris jenderal Akademi Kerajaan Chulabhorn menulis di Facebook bahwa "vaksin alternatif" akan melengkapi gerakan vaksinasi sampai pemerintah dapat memenuhi kebutuhan negara.
Keputusan itu diumumkan pada Selasa malam (25/5) dan memperluas kemampuan Akademi Kerajaan Chulabhorn untuk menangani virus corona. Pengumuman ditandatangani oleh Putri Chulabhorn, ketua lembaga tersebut sekaligus adik bungsu dari Raja Maha Vajiralongkorn.
"Akademi Kerajaan akan mendapatkan 'vaksin alternatif' sampai vaksin yang diproduksi di negara mencapai kapasitas yang cukup dapat melindungi dari wabah," tulis sekretaris jenderal Nithi Mahanonda di Facebook.
Ia menambahkan bahwa akademi tersebut akan mematuhi peraturan tentang impor dan pendaftaran.
Pemerintah, yang telah lama bersikeras harus menangani semua impor vaksin, bulan depan akan memulai program imunisasi massal.
Gerakan vaksinasi di Thailand sangat bergantung pada vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal oleh perusahaan milik raja.
Pengumuman di akun resmi Lembaran Kerajaa mengejutkan beberapa pihak di pemerintahan --yang didukung militer, dan terjadi ketika Thailand menderita wabah COVID-19 yang paling parah sejauh ini dan warganya semakin tidak nyaman tentang rencana vaksin.