Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lantik PCIM Tunisia, Gus Mis Sanjung Jasa Muhammadiyah Bagi Indonesia

Kamis, 17 Maret 2022 – 21:36 WIB
Lantik PCIM Tunisia, Gus Mis Sanjung Jasa Muhammadiyah Bagi Indonesia - JPNN.COM
Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi melantik Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tunisia periode 2022-2024 di Auditorium Ibnu Khaldun, Universitas Zaitunah, Kamis (17/3). Dokpri

jpnn.com, TUNIS - Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi melantik Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tunisia periode 2022-2024 di Auditorium Ibnu Khaldun, Universitas Zaitunah, Kamis (17/3).

Pria yang akrab disapa Gus Mis itu mengisahkan kembali peran Muhammadiyah dalam membangun Indonesia, sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang ini.

"Jasa Muhammadiyah dalam membangun Indonesia sangat luar biasa. Bung Karno bangga menjadi kader Muhammadiyah, belajar Islam dari K.H. Ahmad Dahlan. Sebab itu, para pengurus yang telah dilantik, harus bangga menjadi bagian dari persyarikatan Muhammadiyah. Tugas dan pengabdian dalam membangun Indonesia harus ditunaikan sebaik-baiknya," kata dia. dalam siaran pers.

Pelantikan PCIM Tunisia dilakukan secara daring dan luring. Secara luring dihadiri staf KBRI Tunis serta mahasiswa Indonesia di Tunis. Secara daring hadir Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu'ti serta PCIM kawasan Timur-Tengah dan Eropa.

Gus Mis yang merupakan cendekiawan Nahdlatul Ulama itu menyampaikan kepada PP Muhammadiyah memberikan perhatian terhadap PCIM Tunisia.

"Di masa mendatang perlu kiranya PP Muhammadiyah melakukan kaderisasi dengan mengirimkan para mahasiswa Muhammadiyah untuk kuliah di Universitas Zaitunah, karena kampus ini mampu melahirkan ulama-ulama moderat," ujar alumnus Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir itu.

Sementara itu, Ketua PCIM Tunisa Firza Nofdi Muhammad menyampaikan Universitas Zaitunah memiliki jalan pemikiran Muhammad 'Abduh dan Rasyid Ridha. Kedua pemikir itu dikenal sebagai intelek yang menggagas modernisme Islam.

"Universitas Zaitunah sangat cocok untuk dijadikan tempat kaderisasi PP Muhammadiyah, karena di kampus ini diajarkan Maqashid al-Syariah yang dapat dijadikan sebagai metode untuk moderasi Islam," ujar sosok yang sedang kuliah di Universitas Zaitunah ini.

Jasa Muhammadiyah begitu besar bagi Indonesia. Dubes Zuhairi Misrawi pun mengajak kader Muhammadiyah kuliah di Tunisia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News