LaNyalla: Koperasi Mampu Menjawab Kegelisahan di Era Robotisasi Industri
Pergerakan dan percepatan era Robot AI ini, lanjutnya, juga akan menghantam pabrik-pabrik dengan jumlah buruh yang besar. Seperti pabrik rokok. Pabrik pengolahan dan manufaktur atau industri lainnya.
“Bayangkan jika pabrik seperti Maspion Group, yang mempekerjakan puluhan ribu buruh, terpaksa menggunakan Robot AI. Ke mana puluhan ribu buruh tersebut? Bagaimana nasibnya?” tanyanya.
“Di sinilah kita harus berpikir. Harus dari sekarang siapkan skema menghadapi era tersebut.
Menurut saya, koperasi adalah jawaban. Saya percaya, para pendiri bangsa ini, khususnya Bapak Koperasi kita, Moh. Hatta, berpikir sangat jernih dan tajam ke depan.”
Koperasi, urainya, harus dimaknai sebagai cara atau sarana atau alat untuk berhimpun dalam tujuan memiliki secara bersama alat industri atau sarana produksi yang pada akhirnya menjadi mesin uang bagi anggotanya. Bukan dalam makna yang sempit seperti sekarang.
“Malah hanya jadi koperasi simpan pinjam atau hanya jadi KUD yang nasibnya begitu-begitu saja,” cetusnya.
Jadi, tambahnya, para anggota koperasi, sama persis dengan para pemegang saham yang membeli perusahaan melalui lantai bursa.
“Saya akan beri ilustrasi, hanya sebagai contoh saja. Kita ambil contoh Maspion Group, yang punya puluhan ribu buruh. Ini hanya contoh saja, belum terjadi ya,” papar Senator asal Jatim itu kepada peserta pelatihan.