Lapas Banjarmasin Jadi Pilot Project Pembinaan Kesadaran Bela Negara
jpnn.com, BANJARMASIN - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pelatihan bela negara bagi para warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lapas dan rutan di provinsi berjuluk Bumi Lambung Mangkurat itu. Dalam rangka program bertitel Kesadaran Bela Negara itu, Kanwil Kemenkumham menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel Imam Suyudi mengatakan, kegiatan Kesadaran Bela Negara kepada para WBP yang berada di lapas dan rutan di Kalsel bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan, semangat dan wawasan kebangsaan, maupun membangun disiplin, tanggung jawab, serta kesadaran berinteraksi sosial. “Supaya para WBP dapat berkelakuan baik dan mereka setelah bebas nanti dapat berinteraksi secara sehat dengan lingkungan masyarakatnya,” ujarnya, Kamis (31/8).
Lebih lanjut Imam menjelaskan, Lapas Kelas IIA Banjarmasin telah menjadi proyek percontohan atau pilot project pembinaan Kesadaran Bela Negara kepada WBP di wilyah Kalsel. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain apel bela begara, upacara kesadaran nasional setiap tanggal 17, latihan baris-berbaris, menyanyikan lagu daerah dan nasional, serta permainan olahraga tradisional.
“Kegiatan itu dimaksudkan juga sebagai upaya mengatasi overcrowded di lapas yang sampai saat ini masih terjadi. Namun, bukan dilihat dari kacamata aspek pengurangan kuantitas hunian, melainkan dari aspek peningkatan pembinaan ketahanan mental WBP,” ujarnya.
Sebelumnya, Imam bersama Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalsel Anas Saeful Anwar melakukan pertemuan sinergitas dengan Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Kol. Arm. M Syafei Kasno, Selasa (29/8).
Imam menuturkan, sinergitas itu sebagai tindak lanjut nota kesepahaman antara Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu tentang Pembinaan Kesadaran Bela Negara yang ditandatangani pada 21 Juni 2017 silam.
Tujuan nota kesepahaman itu adalah meningkatkan kesadaran nasional jajaran petugas maupun WBP di lapas dan rutan. “Seperti di antaranya meliputi sikap disiplin terhadap dirinya sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Dan kegiatan ini tentunya akan menjadi program pembinaan mental yang diterapkan di seluruh Lapas di Indonesia,” ucapnya.(adv/jpnn)