Larangan Mengemudi Dicabut, Perempuan Saudi Merasa Bebas
Rema bisa menyetir sejak 12 tahun lalu. Tapi, selama ini, dirinya tak menyusuri jalanan Saudi. Dia berkendara saat berada di Lebanon, Swiss, dan Amerika Serikat (AS).
Mayoritas perempuan Saudi yang bisa mengemudi mendapatkan SIM di Jordania dan beberapa negara Arab lainnya. SIM yang dikeluarkan Jordania diakui negara yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz itu.
Sama dengan Rema, para perempuan lain yang mendapatkan SIM gelombang pertama itu sudah bisa mengemudi. Mereka juga telah memiliki SIM yang dikeluarkan negara lain dan diakui secara internasional.
Di Departemen Lalu Lintas Umum, mereka hanya dites sebentar untuk melihat kemampuan mengemudinya dan lantas menukarkan SIM lamanya dengan keluaran Saudi.
’’Diharapkan pekan depan 2 ribu perempuan lainnya mendapatkan lisensi untuk mengemudi di kerajaan Arab Saudi.’’ Bunyi peryataan Pusat Komunikasi Internasional Saudi sebagaimana dilansir Telegraph.
Kebijakan pencabutan larangan mengemudi di Saudi itu membawa dampak baik pada industri otomotif. Dalam beberapa pameran otomotif yang digelar di Jeddah dan Riyadh baru-baru ini, tampak sekali antusiasme para perempuan Saudi.
Mereka banyak bertanya tentang asuransi, aksesori mobil, fasilitas mobil-mobil keluaran terbaru, dan berbagai hal lainnya. Para pengusaha otomotif menyambut kebijakan Saudi dengan memberikan penawaran khusus untuk perempuan. Termasuk di antaranya menjajal mobil baru untuk simulasi mengemudi.
Direktur Departemen Lalu Lintas Umum Mayjen Mohammed bin Abdullah Al Bassami menegaskan bahwa semua persiapan untuk memulai kebijakan menyetir bagi perempuan itu telah selesai.