Laskar Pelangi Melebihi Ekspektasi
Selasa, 07 Oktober 2008 – 09:50 WIB
Salah satu kekhawatiran terbesar dari Miles Production dan Mizan Production dalam memproduksi film Laskar Pelangi adalah ceritanya di luar kategori mainstream, yakni horor, komedi, dan percintaan.
Kini, kata Putut, kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Dia menilai, jumlah 1,1 juta penonton sementara ini sangat membahagiakan, melebihi penjualan novelnya yang mencapai 700 ribu eksemplar. ”Tapi, antara film dan novel berbeda. Orang nonton film bisa sampai dua kali ya,” terangnya.
Putut menganggap prestasi itu sebagai bukti masyarakat Indonesia mulai menerima kehadiran film lain dengan tema berbeda. ”Kami bersyukur film ini mendapat apresiasi yang besar sekali,” imbuhnya.
Soal adanya perbedaan antara novel dan tafsirnya dalam film, itu justru bukan masalah. Putut mengatakan, mengutip ungkapan Andrea Hirata, untuk apa film itu dibuat jika isinya sama saja dengan yang terdapat dalam novel.
Mira Lesmana, produser dari Miles Production, menambahkan, pihaknya realistis ketika film Laskar Pelangi dirilis. Karena alasan genre yang berbeda, dia tidak berani pasang target untuk mendapatkan penonton sebanyak-banyaknya.
Hanya, menurut dia, jika menghitung biaya produksinya, film tersebut harus ditonton satu juta penonton agar bisa balik modal atau break event point. ”Sampai 700 ribu penonton saja sudah melebihi ekspektasi,” katanya saat diwawancara belum lama ini.