Lato-Lato Viral lantas Kontroversial, Simak Ulasan Pakar Sosiologi & Psikolog UGM Ini
Sementara, bermain telepon seluler pintar atau gawai lebih mengandung risiko tak kasat mata, yang bisa merusak mental si anak dalam jangka panjang.
Anak bisa terjerat pada jebakan psikis, berupa kecanduan, sehingga berdampak pada mental dan perilaku yang asosial.
Anak menjadi cenderung tidak peduli pada sekitarnya ketika sudah terhipnosis dalam permainan yang disuguhkan oleh gawai yang sangat seru.
Dalam istilah psikologi, gawai tergolong dalam kelompok berbahaya, sebagai "narkoba mata".
Kata Pakar Sosiologi tentang Lato-Lato
Pakar Sosiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Hery Wibowo mengatakan anak bisa menjadi sedikit terhindar dari potensi negatif yang bisa dialami ketika terlalu banyak bermain gawai.
Melalui bermain lato-lato dengan temannya, menurutnya interaksi sosial anak pun bisa terbangun.
"Inilah ajang membangun interaksi sosial dari generasi Z yang sering disebut generasi ‘alien’ karena suka menyendiri dan generasi rebahan," kata Hery dalam keterangan resmi Unpad di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/1).
Meski begitu, menurutnya, mainan itu juga bisa berdampak negatif bagi anak apabila anak tersebut dan orang tuanya tidak bisa mengatur waktu bermainnya.