Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lawan-Lawan Obama yang Mulai Tumbuh (2)

Tantang Presiden Debat Tanpa Krepekan

Selasa, 10 Maret 2009 – 06:06 WIB
Lawan-Lawan Obama yang Mulai Tumbuh (2) - JPNN.COM
MEMANG tidak fair menilai Presiden Barack Obama gagal. Dia baru dua bulan menjadi presiden dan mewarisi kekacauan ekonomi yang gawat. Tapi, orang seperti Rush Limbaugh tidak mau tahu. Apalagi, keadaan ekonomi tidak berhenti merosot. Harapan yang terlalu besar kepada Obama dalam pemilu lalu rupanya mulai menimbulkan putus harapan.

Orang akan memaklumi kalau Obama belum bisa membuat ekonomi lebih baik. Tapi bahwa ekonomi kenyataannya kian merosot drastis (sejak terpilih hingga sebulan setelah jadi presiden harga saham merosot 3.000 poin) sama sekali di luar harapan. Apalagi, Obama sudah gagal dalam dua hal. Pertama, mewujudkan keyakinannya bahwa dia bisa menjadi tokoh pemersatu bangsa. Kedua, kampanyenya untuk membeli produk dalam negeri juga gagal.

Upayanya mempersatukan suara Demokrat dan Republik di Kongres (agar bisa bersama-sama menyelesaikan krisis) sudah gagal dalam ronde pertama. Memang, dia bisa mengegolkan paket stimulus hampir USD 1 trilun, tapi harga politiknya sangat mahal: semua anggota dari Partai Republik tidak memberikan persetujuan. Bahkan, orang seperti John McCain yang begitu kalah berjanji untuk bersama-sama memecahkan masalah bangsa sudah merasa diabaikan oleh Obama.

Mengenai kampanye membeli produk dalam negeri, tentu agak sulit dilaksanakan di lapangan. Mana yang produksi Amerika sendiri? Problem ini akan sama dengan kampanye serupa di Indonesia. Mayoritas barang adalah produksi asing. Salah satu penyebabnya, sebagaimana yang saya alami di pabrik steal conveyor belt milik Perusda Jatim, pajak impor bahan bakunya lebih tinggi (15 persen) dibanding pajak untuk mendatangkan barang yang sudah jadi (5 persen). Bahkan, pabrik satu-satunya di Indonesia yang kami dirikan dengan modal Rp 50 miliar dengan maksud mengurangi impor ini baru saja harus tutup dua bulan karena persoalan bahan baku seperti itu.

MEMANG tidak fair menilai Presiden Barack Obama gagal. Dia baru dua bulan menjadi presiden dan mewarisi kekacauan ekonomi yang gawat. Tapi, orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News