Layar Anak Indonesiana Meriahkan Festival Film Dokumenter di Yogyakarta
Pemutaran diselenggarakan pada 9 Desember di IFI-LIP dengan dihadiri 100-an penonton dari berbagai sekolah dasar di kota Yogya, antara lain SDN Jetis 1, SD Muhammadiyah Sagan, SDN 1 Terbansari, SD Budya Wacana, SDN Jetisharjo, SDN Gondolayu, dan SD BOPKRI Gondolayu.
Acara dibuka oleh Kepala BMK Retno Raswaty yang menyatakan kegembiraannya bisa menghadirkan program Layar Anak Indonesiana ke ruang menonton FFD.
“Mari kita jalan-jalan ke berbagai wilayah Indonesia dan mengenali kebudayaannya melalui film,” ajak Retno kepada para siswa, guru, dan orang tua yang hadir.
Dalam pemutaran film yang mengetengahkan keseharian dan kepedulian anak-anak rumah panjang suku Iban di Kalimantan Barat ini, hadir pula Lidya Mariska (Meimei) dan Elisa Desiana (Lisa) yang merupakan subjek dalam film.
Mereka didampingi sutradara Deny Sofian, produser Rani Ramadhin, serta Tonny Trimarsanto produser Indonesiana.TV saat melakukan bincang-bincang dengan penonton.
Sambutan hangat tidak hanya datang dari anak-anak yang tertarik mengetahui kehidupan di rumah panjang suku Dayak Iban, tetapi, juga dari guru dan orang tua pendamping. Mereka sepakat bahwa film-film bermuatan budaya seperti ini dapat dijadikan materi belajar bagi peserta didik.
Bahkan, seorang guru menyampaikan keinginan agar konten kebudayaan dari Indonesiana.TV dapat pula diakses melalui Platform Merdeka Mengajar yang diperuntukkan bagi para guru penggerak Merdeka Belajar.
“Kami memang sedang merintis kerja sama dengan pengelola Platform Merdeka Mengajar agar konten-konten kebudayaan yang ada di Indonesiana.TV dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dan mengajar bagi guru dan peserta didik,” kata Koordinator Umum Indonesiana.TV Heni Wiradimaja.