LE Minta Jasa Rusli Tetap Diingat
Kamis, 21 Februari 2013 – 14:53 WIB
LE mengaku sudah mengenal Rusli cukup lama dan tahu betul bagaimana semangat Rusli dalam memajukan pembangunan Riau. Ia mengatakan, sejak Riau resmi menjadi provinsi pada tahun 1958 hingga tumbangnya orde baru dan bergulirnya era reformasi, hampir tidak ada pembangunan yang berarti di Provinsi Riau. Kendati, semua orang di Indonesia ini tahu bahwa Riau adalah lumbung devisa terbesar bagi bangsa Indonesia.
Bahkan hingga hari ini, sekitar 43 persen produksi minyak nasional masih berasal dari bumi Riau. Ini belum kontribusi sektor lainnya seperti di sektor kehutanan dan lainnya. Saat ini bahkan ada dua perusahaan kertas (pulp) terbesar di Asia Tenggara beroperasi di Riau.
”Zaman orde baru hanya mimpi bagi anak jati Riau untuk menjadi pemimpin, apalagi jadi Gubernur. Semua ketika itu ditunjuk dan ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Tapi apa yang mereka perbuat untuk Riau? Riau hanya dijadikan sapi perahan. Hampir semua hasil kekayaan alam Riau diangkut ke pusat tanpa menyisakan untuk pembangunan Riau,” kisahnya.