LE Terima Lurah Teladan
Sabtu, 16 Agustus 2008 – 16:55 WIB
JAKARTA - Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Menneg PDT) HM Lukman Edy, MSi menerima 323 orang abdi masyarakat teladan yang terdiri dari lurah, kepala desa, camat, penggerak PKK dan wakil lembaga desa dari seluruh Indonesia di Kantor Kementerian PDT, Jakarta, Minggu (16/8) sore. Lukman Edy yang akrab disapa LE itu sengaja menerima mereka, karena sebagian besar ternyata berasal dari kabupaten tertinggal di Indonesia.
"Sekalipun bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian sebagian besar berasal dari kabupaten tertinggal, yakni 27 kabupaten tertinggal, ternyata prestasi bapak-bapak dan ibu-ibu tidak lebih buruk, bahkan lebih baik sehingga berhak menerima penghargaan sebagai abdi masyarakat teladan dari Presiden," kata LE saat memberikan sambutan.
LE dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah, khususnya Kementerian PDT terus meningkatkan perhatian kepada pembangunan daerah tertinggal. Ini misalnya dibuktikan dengan anggaran yang terus meningkat dari tahun ke tahun. "Perhatian kita terhadap pembangunan daerah tertinggal terus ditingkatkan agar daerah tertinggal, apakah kabupaten, kecamatan, maupun desa tertinggal bisa keluar dari ketertinggalannya," tegas LE.
LE mengatakan bahwa perhatian Kementerian PDT itu antara lain dibuktikan dengan menggerakkan pembangunan di daerah-daerah tertinggal, khususnya pembangunan infrastruktur, apakah jembatan, jalan, air bersih, listrik, sekolah dan lainnya. "Pembangunan ini akan terus kita pacu agar daerah-daerah yang tadinya tertinggal karena terisolir tidak lagi tertinggal," terang Sekjen DPP PKB ini.
LE juga menjelaskan bahwa secara garis besar, kementerian yang dipimpinnya ditugasi Presiden SBY untuk menangani 199 kabupaten tertinggal dan salah satu prakarsa Kementerian PDT adalah mengembangkan desa model, yakni penetapan desa sebagai lokus dan fokus dari berbagai bentuk intervensi Kementerian PDT dengan mengaktifkan organisasi dan menghidupkan kearifan lokal.
Pada kesempatan itu, LE juga menegaskan bahwa dirinya selaku menteri tidak pernah merasa bosan dengan berbagai proposal yang disampaikan para pimpinan daerah, apakah lurah, kepala desa atau camat kepada dirinya bila itu memang benar-benar untuk memacu pembangunan di daerah. "Biasanya memang setiap kali saya berkunjung ke desa-desa, itu pulangnya selalu ada proposal yang saya terima. Nggak apa-apa, saya senang," ucap pria kelahiran Riau yang disambut tawa riuh para abdi negara tersebut.(eyd)