Lebaran Mik
Oleh: Dahlan IskanAwalnya dr Mok hanya merasa kebas di bagian pipi dekat mulut. Dicarilah ada apa dengan giginya. Tidak ditemukan keanehan.
Lalu lengan kanannya terasa sakit dan kebas. Kecurigaan utama: saraf belakang. Diperiksa. Tidak ada apa-apa.
Tahun lalu ketika tiba di Jakarta dari Melbourne, tulang lengan kanannya patah. Yakni ketika ingin bangkit dari tempat duduk di pesawat. Tangannya menekan lengan kursi: kreeek. Patah.
Setelah dilakukan pemeriksaan tulang lengan itu sudah kena kanker. Kekuatan tulangnya sudah rapuh.
Kanker tulang? Bukan. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahuilah bahwa itu adalah kanker ginjal yang sudah menyebar. Sampai ke tulang. Juga sudah ke paru. Ke punggung/
Maka dr Mik mengantar dr Mok ke Melbourne. Mereka anggota ''BPJS'' - nya Australia. Dokter Mok ditangani dengan biaya ''BPJS''. Termasuk diberikan obat terbaru yang kalau harus membeli sendiri harganya Rp 8 miliar. Lalu dikemo sampai tiga seri.
Ketika parunya sudah bersih, dr Mok ingin ke Indonesia. Istrinya, dr Maria, adalah seorang dokter ahli kulit terkemuka di Jakarta.
Tidak lama setelah di Jakarta dr Mok lumpuh. Lalu dibawa kembali ke Melbourne. Di sana dipastikan tidak akan bisa sembuh lagi. Umurnya dinyatakan hanya tinggal hitungan bulan.