Lebaran Tahun Depan Bisa Beda Lagi
Kamis, 01 September 2011 – 05:05 WIB
Selain itu, di berbagai forum internet banyak yang menyayangkan keputusan pemerintah yang berbeda dengan negara-negara Islam lain dalam menetapkan 1 Syawal, seperti Arab Saudi, Malaysia, Qatar, dan Turki. Padahal, waktu di Indonesia dengan negara lain tidak terpaut lama dan bulan di dunia ini hanya satu.
Kemarin pemerintah langsung merespons kegelisahan masyarakat itu. Setelah Lebaran, Kemenag menjanjikan suatu pertemuan dengan ormas-ormas Islam. Tidak sekadar silaturahmi, pertemuan tersebut juga membahas polemik penentuan 1 Syawal. "Tahun depan masih bisa beda," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Ahmad Jauhari.
Kenapa? Alasannya simpel. Selama ormas Islam belum satu suara soal kriteria melihat hilal, perbedaan akan terus terjadi. Dia lantas mencontohkan Muhammadiyah yang merujuk konsep wujudul hilal atau hisab dan NU yang menggunakan mekanisme imkanurrukyah (visibilitas hilal).