Ratusan Anak di Padang Kecanduan “Ngelem”
jpnn.com, PADANG - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang mengatakan lebih dari 490 anak terlibat dalam penyalahgunaan fungsi lem (menghirup lem) di kota Padang, Sumatera Barat.
Bahkan, sudah ada beberapa anak yang mengalami gangguan kejiwaan dan sudah dirawat di rumah sakit jiwa.
“Data ini hasil survei kita di beberapa kelurahan di Kota Padang,” ujar Kepala DKK Padang dr. Ferimulyani dalam FGD (Focus Group Discussion) di salah satu hotel di Kota Padang, Jumat (8/12).
Mirisnya, sebut Ferimulyani, penggunaan lem itu didominasi anak-anak dalam rentang umur 8 hingga 18 tahun. Terjadinya peningkatan pecandu lem itu salah satunya disebabkan barang tersebut beredar luas dengan harga yang terjangkau.
Tidak hanya itu, lingkungan sosial yang acuh tak acuh terhadap gererasi yang terlibat penyalahgunaan lem.
Padahal jika dilihat dari dampak ketergantungan lem dapat merusak secara fisik maupun secara psikis. Seperti pengaruh sistem saraf pusat, penderitaan fisik dan mental yang menyebabkan euphoria serta gangguan kejiwaan.
“Tingkat perilaku menyimpang remaja dalam penyalahgunaan lem ini terus mengalami peningkatan, kami telah melakukan survei selama satu bulan di sejumlah titik kumpul remaja dan mendapati sekitar 500 anak di Kota Padang telah kecanduan lem,” jelas Ferimulyani.
Diakuinya, di RSUD Kota Padang juga sudah mendapati anak kecanduan lem yang menyebabkan gangguan jiwa. Begitu juga satu LSM di Kota Padang juga telah melakukan perawatan 15 anak yang terlibat penggunaan lem.