Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lebih dari 95 Persen Populasi Dunia Menghirup Udara Buruk

Rabu, 20 Juni 2018 – 11:18 WIB
Lebih dari 95 Persen Populasi Dunia Menghirup Udara Buruk - JPNN.COM
Ilustrasi polusi udara. (Foto: Ist/jpnn)

jpnn.com - Menurut Laporan the annual State of Global Air Report yang diterbitkan oleh the Health Effects Institute (HEI), paparan jangka panjang terhadap polusi udara menyumbang sekitar 6,1 juta kematian di seluruh dunia pada 2016.

Laporan itu mengatakan paparan polusi udara menyebabkan stroke, serangan jantung, kanker paru-paru dan penyakit paru-paru kronis, menyebabkan banyak kematian prematur.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa polusi udara adalah penyebab kematian tertinggi keempat di antara semua risiko kesehatan secara global, di bawah tekanan darah tinggi, diet dan merokok.

"Polusi udara mengambil korban pribadi yang besar di seluruh dunia, sehingga sulit untuk bernapas bagi mereka dengan penyakit pernapasan, mengirim yang muda dan tua ke rumah sakit dan memberikan kontribusi untuk kematian dini," kata Bob O'Keefe, wakil presiden HEI, seperti dilansir laman MSN, Sabtu (16/6).

Menurut laporan itu, Tiongkok dan India ditemukan bertanggung jawab bersama atas lebih dari 50 persen kematian global yang disebabkan polusi.

Polusi dipancarkan dari pabrik-pabrik baja di Hancheng, Shaanxi, Tiongkok pada bulan Februari, 2017.

India kini juga menyaingi Tiongkok untuk kematian dini akibat polusi udara luar dengan 1,1 juta yang tercatat pada 2016.

Sementara laporan itu menemukan bahwa Tiongkok telah membuat beberapa kemajuan dalam mengurangi polusi udara dan menyatakan bahwa Pakistan, Bangladesh dan India telah mengalami kenaikan paling tinggi dalam tingkat polusi udara sejak tahun 2010.

Menurut Laporan the annual State of Global Air Report, paparan jangka panjang dari polusi udara menyumbang sekitar 6,1 juta kematian di seluruh dunia pada 2016.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News