Lebih Tepat PGN yang Akuisisi Pertagas
jpnn.com - JAKARTA - Para trader gas yang saat ini banyak menjadi broker dinilai tidak punya kontribusi dalam pembangunan infrastruktur gas.
Selama ini, mereka mendapatkan gas dari PT Pertagas, anak usaha PT Pertamina (Persero). Hal ini dinilabukan merupakan bisnis gas yang baik karena tidak mengembangkan infrastruktur gas.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pengkajian Energi Universitas Universitas Indonesia, Iwa Garniwa.
“Harusnya para trader yang beli gas dari Pertagas itu juga bangun infrastruktur dalam rangka melengkapi infrastruktur gas di Indonesia," kata Iwa.
Menurutnya, PT Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGN) selama ini banyak mengembangkan infrastruktur gas di Indonesia. Sementara, Pertagas banyak mendapat warisan jaringan pipa dari induknya yaitu Pertamina. Beberapa proyek pipanisasi gas bumi yang harusnya diselesaikan Pertagas sampai saat ini juga tak beres.
Dia memberu contoh pipanisasi Gresik-Semarang. Pertamina memenangkan tender pembangunan pipa Gresik-Semarang itu pada 2006 silam. Namun hingga saat ini belum juga ada tanda-tanda akan dibangun.
Menurut Iwa agar agar infrasturktur gas itu bisa dibangun dan dikelola dengan maksimal akan lebih bagus kalau Pertagas kemudian terkelola lebih maksimal, akan lebih baik bila PGN segera mengakuisisi Pertagas. Pertamina sebagai induk dari Pertagas, sudah tak perlu lagi mengurusi hilir gas dan fokus pada upaya untuk menaikkan lifting minyak.
"Jelas sangat aneh Pertamina yang sudah lebih tua kalah dengan Grup Medco yang masih muda, sudah punya banyak ladang minyak di berbagai negara," kata Iwa.