Ledakan Bintang Terbesar Mungkin Berperan dalam Evolusi Bumi
Dua studi baru menunjukkan, Bumi dibombardir oleh puing-puing dari serangkaian ledakan bintang dengan supernova (ledakan terbesar) terdekat terjadi sekitar 2,3 juta tahun yang lalu.
Periode ‘hujan’ benda asing ini bertepatan dengan perubahan besar dalam suhu dan fauna di Bumi, yang menunjukkan bahwa supernova (ledakan bintang terbesar) mungkin telah memainkan peran dalam evolusi planet.
Dua studi itu fokus pada ‘iron-60’, sebuah isotop radioaktif yang dihasilkan dalam fase sekarat dari sebuah bintang dan dikeluarkan ke ruang angkasa oleh ledakan dan terbawa di sepanjang ruang angkasa dalam bentuk butiran debu.
Dr Anton Wallner dari Universitas Nasional Australia (ANU) dan rekan-rekannya menganalisis sejumlah partikel ‘iron-60’ yang ditemukan hingga lima kilometer jauhnya di dalam kerak bumi dan di sedimen dasar laut.
Tim ini menganalisa 10 sampel yang diambil dari Samudera Pasifik, Atlantik dan Hindia - termasuk di lepas pantai Perth.
Karena ‘iron-60’ ditemukan di setiap lautan besar, masuk akal untuk mengasumsikan adanya distribusi global yang seragam dan karena itu, mengesampingkan teori bahwa ‘iron-60’ adalah hasil dari suatu peristiwa dampak, seperti meteor, sebut Prof Anton.
Artikel tentang sejumlah partikel ‘iron-60’, yang diterbitkan pada (7/4) di jurnal ‘Nature’, menunjukkan bahwa mereka berasal dari supernova (ledakan bintang terbesar) antara 3,2-1,7 juta tahun lalu, dengan adanya bukti dari supernova sekitar 8 juta tahun yang lalu.
Supernova seterang bulan purnama