Ledakan Penduduk Ancam Indonesia
Senin, 28 Maret 2011 – 08:44 WIB
Endang mengatakan, masalah kependudukan menjadi ancaman serius bangsa Indonesia jika tidak ditangani secara serius. Saat ini, penduduk Indonesia ada sekitar 230 juta jiwa lebih. Sekitar 30-35 tahun ke depan, jumlah tersebut akan membengkak hingga dua kali lipat. Tingginya jumlah penduduk tersebut akan menjadi beban berat negara apalagi banyak di antara penduduk tersebut yang tidak produktif.
Saat ini Indonesia telah menjadi negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia. "Menurut saya wajib ada perubahan norma sosial dan aturan hukum agar pernikahan dini tidak dinilai wajar," kata dia.
Kepala BKKBN Sugiri Syarief menyatakan bahwa ancaman ledakan penduduk sudah di depan mata. Menurutnya, sudah menjadi kewajiban semua komponen bangsa untuk turut serat mencegah terjadinya ledakan penduduk tersebut. Sebab, dalam kondisi penduduk sekitar 230 juta jiwa, beban negara sudah sangat berat. Salah satu kendalanya, kata Sugiri terjadi pada era otonomi daerah.
Ketika itu program KB diserahkan penanganannya kepada pemerintah daerah. "Sehingga BKKBN tidak mampu berbuat banyak dan akhirnya program ini mati suri," kata dia. Sebelum era otonomi yang diberlakukan tahun 2000, laju pertumbuhan penduduk (LPP) Indonesia berkisar pada angka 1,4 persen per tahun. Namun, saat otonomi, LPP naik menjadi 1,49 persen per tahun. Dengan angka LPP 1,49 persen, maka dalam setahun ada 4 juta kelahiran atau 10 ribu kelahiran setiap hari. Tahun ini, BKKBN memproyeksikan LPP berkisar pada angka 1,2 persen per tahun. (zul)