Lee Kuan Yew Disebut Punya Andil Besar dalam Pembangunan Batam, Apa Saja Ya?
jpnn.com - BATAM - Perdana Menteri Pertama Singapura, Lee Kuan Yew meninggal dunia di Singapore General Hospital, Senin (23/3) pukul 03.18 waktu setempat. Lee memiliki peran besar dalam pengembangan Kota Batam. Termasuk terciptanya kerjasama Singapore, Johor dan Riau (SIJORI), di mana Lee Kuan Yew saat itu turut mendorong Batam sebagai Kota Industri, Jasa dan Perdagangan.
Bukti kerjasama SIJORI ini diabadikan dengan penanaman tiga pohon beringin yang tumbuh saat ini di bundaran depan kantor BP Batam. Tiga pohon tersebut ditanam tahun 1991 lalu, oleh Lee Kuan Yew dari Singapura, Soeharto dari Indonesia dan Mahathir Muhammad dari Malaysia.
Istono, Deputi Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam mengatakan bahwa sebelum dilakukan penanaman pohon itu, sejak tahun 1980-an, Lee Kuan Yew sudah sering bolak-balik ke Batam. Saat itu ada hubungan harmonis antara Singapura dengan Presiden RI yang ke-2, Soeharto. Di mana saat itu BJ Habibie memimpin Otorita Batam (kini BP Batam,red).
"Jadi awal mula ada Otorita Batam ini, Lee Kuan Yew sudah bolak balik ke Batam. Saat itu sangat dekat dengan Pak Habibie dan Pak Harto. Ia termasuk salah satu orang yang mendorong pembangunan Batam ini," katanya.
Menurut Istono, dalam beberapa kegiatan Otorita Batam, Lee selalu berupaya menghadiri. Sedikitnya, Istono dua kali bertemu langsung dengan Lee terkait pengembangan kawasan industri di Batam.
"Saya dua kali bertemu dengan beliau. Kalau ada undangan dari Pak Harto atau Pak Habibie pasti beliau diupayakan datang. Dan pemikirannya terkait Batam itu sangat cemerlang. Jadilah Batam seperti sekarang ini," katanya.
Istono bercerita dalam forumm resmi, Lee selalu terlihat santai. Tidak terlihat seperti pemimpin sebuah negara, bahkan malah sangat dekat dengan siapa pun.
"Dua kali saya bertemu, tidak pernah terlihat beliau itu terlalu formal. Orangnya santai, dan memang orangnya pintar," katanya.