Legislator Diingatkan Jangan Malas Setelah Lebaran
Sabtu, 18 Agustus 2012 – 13:30 WIB
KETERLAMBATAN pembahasan APBD-P, dikhawatirkan berpengaruh bagi realiasi program yang disetujui. Semakin mepet waktu antara pembahasan dan pengerjaan, maka akan semakin membuka juga ruang untuk terjadinya korupsi. Program akan dikerjakan terburu-buru karena mengejar deadline.
"Ada ruang korupsi, karena tidak normal lagi pengerjaan proyeknya. Dengan waktu sebulan lebih, maka itu sangat tidak wajar, apalagi jika proyeknya berbentuk fisik," ujar Direktur Advokasi Keuangan Daerah Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia, Anwar Razak.
Karenanya, usai lebaran, Anwar mendesak semua anggota dewan agar segera berkantor untuk sesegera mungkin melaksanakan kalender program kedewanan. Agenda-agenda tersebut termasuk mendesak karena berkaitan dengan implemetasi program di APBD-P 2012. Jika telat, maka program cenderung akan dilaksanakan sangat normatif.