Lemkapi Merilis Temuannya soal Citra Polri, Begini Hasilnya
Pengajar di Universitas Bhayangkara Jakarta itu mengatakan persoalan yang disampaikan masyarakat kepada Polri dalam Jumat Curhat tidak hanya soal kamtibmas. Ada masalah pekerjaan, pelayanan SIM, sengketa tanah, dan pembangunan jalan turut disampaikan," katanya.
Selain itu, dia mengatakan para kapolda, gubernur, wali kota, camat, lurah, dan ketua RW kerap hadir ketika digelar Jumat Curhat.
Selain Jumat Curhat, Edi mengatakan ada beberapa alasan Polri semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Publik menilai penanganan kasus pembunuhan oleh Ferdy Sambo, perkara narkoba Teddy Minahasa, dan penganiayaan melibatkan Achiruddin Hasibuan berjalan sangat transparan dan berbasis investigasi ilmiah.
Edi mengatakan keberhasilan pengamanan agenda G20 di Labuhan Bajo, KTT ASEAN di Bali, dan Lebaran 2023 ikut andil kenaikan kepercayaan Polri.
Selain itu, kata dia, kebijakan Kapolri yang kini menerapkan pelayanan berbasis elektronik dan penyelesaian perkara melalui keadilan restoratif serta penanganan terorisme oleh Densus 88 Polri menggunakan soft approach turut menyumbang kepercayaan masyrakat terhadap institusi Polri.
Namun, dalam survei itu, Lemkapi juga menemukan ada 14,5 persen responden mengaku belum sepenuhnya percaya pada kinerja Polri.
Responden kelompok ini beralasan masih ada oknum menyimpang dan menyalahgunakan kewenangan antara lain, penerimaan polisi dan oknum serta kolega Polri yang tampilkan hidup hedon.