Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lempar 1.359 Sege, Festival Budaya Lembah Baliem Pecahkan Dua Rekor

Kamis, 10 Agustus 2017 – 08:17 WIB
Lempar 1.359 Sege, Festival Budaya Lembah Baliem Pecahkan Dua Rekor - JPNN.COM
Wonderful Indoenesia. Foto: Kemenpar

jpnn.com, WAMENA - Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) langsung on fire. Sejak pembukaan, Selasa (8/8), sudah ada dua rekor yang dipecahkan di Festival Budaya Lembah Baliem. Satunya Rekor Indonesia. Satunya lagi rekor dunia. Dua-duanya untuk pelemparan lebih dari 1.359 sege.

Sepanjang 28 kali perhelatan FBLB, baru kali ini acara itu digelar. Dan tak hanya peserta laki-laki dari warga setempat yang dilibatkan. Wisatawan pun ikut berpartisipasi dalam pemecahan dua rekor itu. Sebanyak 1.359 lelaki membawa batang kayu panjang yang ujungnya runcing. Dan semuanya ikut lempar. Semua bersorak gembira.

Bukit-bukit di sekitar Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua, tempat Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) dihelat, langsung bergema oleh sorakan ribuan orang yang ikut disambut sekitar 50 ribu wisatawan yang ikut menyaksikan. Apalagi, lemparan sege –sebutan kayu panjang nan runcing tadi–memecahkan dua rekor sekaligus. Rekor Indonesia dan dunia.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Alpius Wetipo pun berharap, dengan adanya pencatatan rekor tersebut, sege makin dikenal masyarakat Indonesia dan wisatawan asing. Mengenalkan kebudayaan memang salah satu misi FBLB. ”FBLB tahun depan pasti ada yang baru lagi,” janjinya.

Sege sendiri merupakan salah satu senjata perang yang terbuat dari kayu hutan. Kayunya bisa apa saja. Yang penting, syaratnya harus memiliki panjang sekitar 2,5 meter. Dan Harus lurus. Diameternya pun tak bisa lebih dari 5 hingga 7 sentimeter.

Biasanya diberi cat warna hitam. Di beberapa suku, ada yang dihias dengan warna putih atau merah. Kadang juga diberi racun untuk membunuh buruan. Namun, di FBLB semua tombak dicat hitam. Selain itu, ujungnya tidak begitu runcing. Tidak ada racunnya.

Nah, yang bikin aksi pemecahan rekor ini menjadi menarik, lempar tombak tersebut harus dilakukan laki-laki. Pihak perempuan hanya menunggu dari luar area.

”Biasanya memang sege ini digunakan untuk laki-laki. Perempuan biasanya mengurusi dapur,” ucap Alpius.

Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) langsung on fire. Sejak pembukaan, Selasa (8/8), sudah ada dua rekor yang dipecahkan di Festival Budaya Lembah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

TAGS   Kemenpar 
X Close