Lempar 1.359 Sege, Festival Budaya Lembah Baliem Pecahkan Dua Rekor
Tantangannya datang dari jumlah pelempar sege. Dari 14 distrik yang tampil, lelakinya tidak mencapai seribu. Akhirnya, pada detik-detik akhir, panitia memutuskan untuk melibatkan wisatawan.
Pejabat tinggi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Hari Untoro Drajat, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit, Perwakilan Pemprov Papua, Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo, Wakil Bupati Jayawijaya John Banua dan wakil bupati Raja Ampat, seta Duta Besar Swiss, juga ikut ambil bagian dalam pelemparan sege ini.
”Ternyata, hasilnya bisa lebih dari seribu. Pelemparan Sege ini masuk Rekor Indonesia dengan nomor 3344/ORI/Agustus/2017 yang ditandatangani Agung Elvianto dan World Record Holders Republic (RHR) yang bermarkas di London. Catatan rekor itu dianugerahkan kepada Pemerintah Jayawijaya atas prestasi kreator prosesi lempar 1.000 tombak tradisional (sege) secara serentak,” ungkapnya.
Kegiatan FBLB yang berlangsung di Distrik Welesi itu akan berlangsung selama empat hari, terhitung sejak 8 hingga 11 Agustus 2017. Pejabat tinggi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Hari Untoro Drajat mewakili kementerian pariwisata RI langsung menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Jayawijaya yang telah menyelenggarakan acara ini.
“Ada nilai–nilai budaya masyarakat yang masih dipertahankan hingga saat ini, dalam 28 tahun pelaksanaan FBLB ini sudah merupakan even besar dan juga sebagai even nasional, sedangkan dari sisi ekonomi juga bisa mengangkat ekonomi masyarakat, sehingga even ini bisa mewujudkan apa yang diharapkan pemerintah pusat,” bebernya.
Bupati Jayawijaya Jhon Wempi Wetipo mengharapkan agar festival budaya Lembah Baliem yang mengangkat tema "The Art of war and Dance atau Seni Perang dan Tari" ini bisa menjadi momen untuk mempertahankan nilai nilai budaya luhur yang telah di turunkan oleh leluhur.
“Ini festival tahunan, tentunya bisa di lestarikan oleh generasi muda yang ada di tanah ini,” kata Jhon Wempi Wetipo, Bupati Jayawijaya.(adv/jpnn)