Lengkapi Radioterapi untuk Pasien Kanker dengan Nutrisi Bergizi
jpnn.com - JUMLAH pasien kanker dari tahun ke tahun terus meningkat. Peringatan Hari Kanker sedunia kali ini memberikan warning kepada masyarakat agar lebih aware terhadap penyakit yang menjadi momok di dunia tersebut. Sementara itu, pasien kanker yang menjalani pengobatan seperti radioterapi harus didukung dengan berbagai upaya lain.
Dokter Dyah Erawati SpRad (K) Onk Rad dari RSUD dr Soetomo, Surabaya menyatakan, 50-60 persen pasien kanker membutuhkan radioterapi. Terapi tersebut bisa berperan sebagai pengobatan (kuratif) hingga pasien membaik.
Dia menjelaskan, ada tiga pengobatan pasien kanker. Yakni, operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Ada juga tambahan terapi hormonal.
Dyah mencontohkan, pasien kanker payudara yang kankernya sudah menjalar hingga ke tulang tidak bisa hanya mengonsumsi obat-obatan. Sebab, pasien hanya sembuh sebentar. "Pasien akan membutuhkan radioterapi sehingga kualitas hidupnya membaik dan tumor mengecil," jelas spesialis serta konsultan radiologi dan onkologi itu.
Memang, kata dia, semua pengobatan kanker memiliki efek. Pengobatan dengan radioterapi hanya bersifat lokal di bagian yang diradiasi. Misalnya, jika di daerah perut, efeknya adalah mual hingga diare.
Namun, efek itu biasanya bisa diminimalkan dengan teknik yang canggih. "Dengan demikian, efek samping hanya bersifat sementara," ungkap alumnus FK Unair tersebut. Karena itu, pasien yang selesai menjalani radioterapi pun bisa langsung bekerja.
Kepala SMF/Instalasi Radioterapi itu menyatakan, ada beberapa tip yang bisa dicoba pasien kanker yang mengikuti radioterapi. Pertama, dianjurkan menjaga asupan makanan dan gizi agar seimbang. Tujuannya, meningkatkan daya tahan tubuh. Sebab, radiasi menurunkan sel-sel darah. Bergantung bagian tubuh yang diradioterapi. Karena itu, gizi makanan harus dijaga. Kedua, menjaga gaya hidup dengan menghindari stres.
Radiasi diberikan tiap hari selama lima kali dalam seminggu. Dosis yang diberikan bergantung berat ringannya kanker yang diderita. Misalnya, dosis radiasi pasien kanker payudara tidak sama dengan pasien kanker paru.