Lepas 287 CPMI ke Jepang, Kepala BP2MI dan Menteri BUMN Kompak Penuhi Amanah Presiden
Menurut Benny, PMI mengharumkan nama Indonesia di luar negeri. Tak hanya itu, para CPMI diminta menjadi corong untuk edukasi keluarga dan masyarakat agar menghindari penempatan inprosedural.
“Kalian adalah contoh wajah PMI yang sebenarnya, bukan seperti yang kerap kita lihat di media massa. Permasalahan dan kisah sedih dapat terjadi akibat penempatan PMI secara nonprosedural. Jadilah PMI yang berprestasi dan sandang gelar sebagai pahlawan devisa dengan rasa bangga,” tegas Benny.
Dalam kesempatan sambutan dan memberi motivasi, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pentingnya sinergi antara BP2MI dan BUMN dibangun. Harapan tersebut telah mulai dilakukan dalam kerja-kerja strategi. Kerja terintegrasi dan tuntas.
“Kolaborasi BP2MI dan BUMN telah berbuah hasil positif. Contohnya, kita melahirkan fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) melalui Bank Negara Indonesia (BNI). Ini bentuk pelindungan PMI dari para rentenir yang merugikan para PMI dan keluarga,” ujar Erick.
Menteri yang energik dan murah senyum itu berharap para PMI program G to G ke Jepang dapat belajar dan mengadopsi berbagai kebiasaan baik dari Negeri Sakura tersebut.
"Orang Jepang terkenal akan kedisiplinan dan kerja kerasnya. Saya harap, rekan-rekan PMI dapat kembali ke Indonesia dengan membawa nilai-nilai baik dan pengalaman yang luar biasa," ujar Erick, Menteri yang juga purna PMI ini.
Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI Afriansyah Noor mengawali sambutannya dengan pepatah, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.”
Afriansyah berpesan kepada para PMI untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di Jepang.