Lestarikan Budaya Nusantara, TNI AL Gelar Doa Bersama dan Wayang Orang
Hal ini menjadi bukti bahwa TNI Angkatan Laut tidak main-main dalam mengambil peran aktif melestarikan kesenian wayang orang.
Dalam sambutannya, KSAL Laksamana Yudo menjelaskan usaha menjaga kelestarian budaya asli nusantara tersebut menjadi makin penting untuk dilaksanakan di tengah serbuan pengaruh budaya asing sebagai dampak dari globalisasi hasil kemajuan teknologi informasi dan digital.
Dengan demikian, TNI AL bertekad untuk ambil bagian dalam usaha melestarikan berbagai kekayaan budaya bangsa melalui tindakan-tindakan yang nyata.
Sebagai salah satu wujudnya, dengan pergelaran wayang orang.
Laksamana Yudo mengatakan bangsa Indonesia seharusnya lebih memilih wayang sebagai tontonan sekaligus tuntunan dalam kehidupan, tetapi pada kenyataannya saat ini rakyat kita, khususnya generasi muda, lebih mengidolakan tokoh-tokoh superhero produk negara lain dibandingkan tokoh-tokoh pewayangan.
“Ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk mengembalikan kecintaan masyarakat terhadap budaya sendiri,” ujar KSAL Yudo.
Lakon Pandawa Boyong ini mengisahkan babak ketika lima orang kesatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura.
Kepindahan itu untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa. Mereka harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar dengan punya persenjataan lebih banyak.