Letusan Rinjani Ungkap Perubahan Iklim Bumi Abad ke 13
Selain bukti geologis para pakar juga mengkaji sejumlah bukti sejarah tertulis dari periode yang sama. Misalnya para peneliti menemukan naskah-naskah dari tahun tersebut yang mengisahkan bagaimana buruknya cuaca di Eropa pada masa itu. Seperti di Arras wilayah utara Prancis disebutkan pada Januari 1258 cuaca demikian tidak menentu.
Kumpulan abu Rinjani yang mengapung di atmosfir telah menutup langit. Kemudian menghalangi sinar matahari menyentuh bumi. Hasilnya daratan seperti membeku dengan hujan beserta abu yang membuat ladang-ladang gagal panen. Bahan pangan menipis memicu kelaparan yang meluas. Ini adalah tahun tanpa musim panas.
Kemudian para arkeolog beberapa waktu lalu menemukan ratusan kerangka manusia yang dikubur secara massal di London. Diketahui kerangka tersebut berasal dari tahun 1258.
"Kami tidak bisa mengatakan dengan pasti dua peristiwa itu (letusan Rinjani dan kuburan massal) terkait, tetapi populasi pasti telah tertekan," tambah Lavigne kepada BBC.
Sementara itu di Lombok para ahli mengkaitkan "malapetaka" ini dengan naskah Babad Lombok yang mengisahkan tentang letusan Gunung Samalas dan Rinjani yang mengubur sebuah kawasan permukiman bernama Pamatan yang disebut sebagai ibukota sebuah kerajaan Lombok.
Naskah dalam daun lontar ini ini bercerita tentang abu panas yang menghujam daratan juga menimbun penduduk kerajaan itu. "Besar kemungkinan ibukota kerajaan itu masih tertimbun oleh material letusan. Saya harap para arkeolog menemukannya," tambah
Lavigne.
Hipotesa terkuburnya kerajaan tua di Lombok oleh abu letusan ini mungkin saja terjadi. Sejarah mencatat hal yang sama pernah terjadi pada kerajaan Pekat dan Sanggar di Sumbawa, NTB yang tertimbun oleh letusan Tambora pada 1815. Latusan paling besar yang terekam paling lengkap dalam sejarah manusia moderen.
"Sampai saat ini kita masih mengira bahwa letusan Tambora adalah yang terbesar selama 3700 tahun ini. Tapi penelitian mengungkapkan (letusan) tahun 1257 jauh lebih besar,’’ tambah Lavigne. (zul/jpnn)