Letusan Tengah Malam Lebih Mencekam
Belasan Gunung Berapi MenggeliatSabtu, 30 Oktober 2010 – 04:34 WIB
Yang lebih mengkhawatirkan, semua luncuran awan panas tersebut masih mengarah ke tenggara. Yakni, ke permukiman penduduk di Kecamatan Cangkringan. Berdasar catatan BPPTK, arah luncuran terus mengarah ke Kaligendol. Padahal, arah luncuran ke tenggara itulah yang terjadi Selasa lalu (26/10) dan mengakibatkan banyak korban jiwa.
Ancaman muntahan material vulkanik semakin berbahaya karena beberapa bukit yang menjadi pertahanan utama sudah hancur karena letusan pada Selasa (26/10). Pohon-pohon yang menjadi benteng pertahanan terhadap lahar dingin sudah terbakar oleh awan panas. "Jika semburan masih terus terjadi dalam beberapa hari ini, material Merapi dapat masuk ke Kali Woro. Selama ini, yang menjadi penahan adalah Bukit Kemukus, Bukit Kendil, dan Bukit Segelap. Namun, kondisinya saat ini telah hancur," ujar Camat Kemalang Suradi.
Letusan kemarin juga merenggut nyawa satu balita. Balita bernama Paimin yang berusia 4,5 tahun, warga Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, meninggal di RSU Muntilan, Magelang, kemarin. Diduga, bocah tersebut tewas karena terkena abu vulkanik dampak dari awan panas yang terus keluar dari perut Merapi.