Lewat Cara Ini, Kementan Yakin Ekspor Mangga Bisa Melejit
Mangga Gedong Gincu dan Arumanis adalah contoh jenis mangga yang banyak dibudidayakan.
Banyak pengusaha berminat mengekspor mangga tersebut seiring dengan harga yang cukup bersaing di pasaran luar negeri.
"Kami terus berupaya meningkatkan daya saing hortikultura dari sisi produksi dan produktivitas melalui sistem pertanian modern yang ramah lingkungan. Proses ekspor mangga ke beberapa negara masih terhambat oleh serangan lalat buah," kata dia.
"Masalah ini harus clear and clean. Lalat buah harus diatasi segera dan kita harus kerja keras lagi agar ke depannya ekspor berjalan lancar,” tambah Prihasto.
Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra melihat petani mangga umumnya masih mengendalikan lalat buah dalam skala kecil, sporadis, dan belum kompak. Sehingga tingkat keberhasilannya masih kecil.
"Kami perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan semua pihak terkait dalam pengelolaan lalat buah agar lebih terorganisir. Tentu sesuai dengan hasil penelitian dan pembuktian sebelumnya di lapangan,” terang Jekvy.
Jekvy menambahkan, saat ini Direktorat Jenderal Hortikultura menjadi salah satu pelaksana proyek Pengelolaan Lalat Buah Skala Luas pada Tanaman Mangga bersama BSIP Buah Tropika dan Tim Kerja Sama Indonesia-Australia. Kerja sama ini telah dilakukan sejak 2019.
Pemimpin proyek kerja sama Indonesia-Australia dan Principal Entomologist Queensland Government, Stefano De Faveri mengungkapkan jika pembuktian dilakukan sejak pertengahan 2019 hingga saat ini.