Lewat Cara Ini Kominfo Ajak Santri Terapkan Komunikasi Efektif dan Toleransi
jpnn.com, MAGETAN - Guru Besar FISIP Universitas Airlangga, Henri Subiakto mengatakan dalam komunikasi, manusia perlu menyampaikan informasi lebih lengkap agar orang lain yang menjadi lawan bicara tidak keliru memahami.
Hal tersebut juga termasuk dalam konteks bernegara.
“Indonesia milik kita bersama, bukan hanya milik pemerintah. Oleh karena itu, pemahaman bersama mengenai hal ini menjadi penting,” ujar Henri dalam Forum Sosialisasi Santri Masa Kini: Beriman, Produktif, Optimis yang digelar Kementerian Kominfo di Pondok Pesantren Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur, pada Rabu, (26/7).
Selain itu, Henri juga memberikan penjelasan tentang pemahaman terhadap toleransi yang berarti menghormati ciptaan Allah yang berbeda-beda.
Indonesia juga menerepkan nilai toleran yang sama, yaitu menghormati perbedaan sebagai ciptaan Tuhan.
“Sepanjang tidak menggangu atau membuat kita dirugikan, kita harus tetap toleran. Manusia itu memiliki kebebasan tetapi tidak boleh merugikan orang lain,” jelasnya.
Sementara, Mulwi Barli Musaddad, Kepala Madrasah Aliyah Al-Fatah menuturkan dalam Islam, komunikasi sangat penting. Terbukti dari wahyu kedua yang disampaikan Allah kepada Nabi adalah tentang komunikasi.
“Wahyu pertama adalah Iqra. Tentang pengisian diri sebelum berkomunikasi. Baca dulu. Sementara wahyu kedua adalah tentang memberi peringatan. Bagaimana cara memberi peringatan tanpa adanya komunikasi yang baik? Jadi, tidak ada orang Islam yang nggak belajar komunikasi yang baik,” kata Mulwi.