Lewat Cara Ini PNM Mengangkat Derajat Perempuan Prasejahtera Indonesia
"Tersisa enam bulan menuju penghujung 2023, PNM siap untuk terus memberikan pelayanan kepada pelaku usaha ultra mikro lainnya yang belum mendapatkan akses keuangan formal dan layanan pemberdayaan," katanya.
Arief menegaskan tidak hanya fokus pada penyaluran pembiayaan, PNM yakin ada lebih banyak yang dibutuhkan nasabahnya selain modal usaha. Pasalnya, nasabah ultra mikro belum memiliki mindset entrepreneurship sehingga menjalani usaha hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu, program literasi usaha, literasi keuangan? dan literasi digital hadir untuk mencerdaskan mereka untuk mampu keluar dari zona nyamannya.
Arief mengemukakan, hal mendasar bagi sebagian orang mungkin merupakan hal rumit bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro.
Sebut saja memanfaatkan e-commerce dan media sosial untuk berjualan. Mungkin mereka tahu tentang platform tersebut tapi tidak memahami bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk bisa meningkatkan usaha mereka.
“Teknologi digital masih sangat jauh dengan keseharian mereka untuk membantu memaksimalkan usahanya. Pendekatannya harus bertahap mulai dari literasi, inklusi sampai nanti PNM bantu fasilitasi,” ujarnya.
Salah satu bentuk program yang PNM fasilitasi adalah bekerja sama dengan pihak ketiga terkait event pameran, bazar dan sejenisnya, agar nasabah bisa menjual produk usahanya kepada publik yang lebih luas.
Pengalaman tersebut dapat menjadi bekal bagi para nasabah untuk benchmarking dengan sesama pelaku usaha di lokasi, sehingga mampu menjadi usaha yang semakin kreatif dan unggul.