Lewat Ganbest 2019, Kemenkominfo Ajak Generasi Milenial Cegah Stunting
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah menyusun lima strategi nasional untuk percepatan penurunan angka stunting dan pencegahanya. Strategi ini disusun melalui proses penilaian dan diagnosis yang komperhensif, hingga menetukan prioritas kegiatan yang dilakukan.
Kementerian Komunikasi dan Informatikan dan Kementerian Kesehatan akan saling berkoordinasi untuk melaksanakan pliar kedua, yakni strategi percepatan penurunan angka stunting adalah kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku.
Lewat pilar kedua ini pemerintah berharap akan timbul kesadaran public dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting.
Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai koordinator kampanye nasional, telah melakukan kampanye menggunakan berbagai media, TV, radio, media cetak, online, medsos sampai pertunjukan rakyat dan forum. Program unggulan yang sedang dijalankan adalah Genbest 2019.
Kasubdit Informasi dan Komunikasi Kesehatan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia Kemenkominfo, Marroli J. Indarto, menjelaskan Genbest 2019 adalah salah satu kampanye nasional yang melibatkan generasi millennial untuk perduli terhadap penanggulangan stunting di lingkungan sekitar.
Gaya hidup generasi milenial saat ini cenderung tidak sehat. Sebagai generasi yang produktif, maka para remaja ini harus memiliki pengetahuan mengenai hidup sehat agar dapat melahirkan generasi yang unggul.
“Saat ini masih banyak remaja yang tidak memperhatikan kebutuhan gizinya. Pola konsumsi gizi pada remaja saat ini rata-rata kurang terarah. Banyak remaja putri yang menjalani diet tidak sehat karena terobsesi memiliki tubuh langsing, sehingga mereka lupa mengonsumsi gizi yang seimbang," kata Kasubdit Informasi dan Komunikasi Kesehatan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia Kemenkominfo, Marroli J. Indarto di Jakarta, Selasa (27/8).
Marroli mengungkapkan pencegahan stunting salah satunya dengan cara menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang kompeten untuk menghadapi bonus demografi pada 2030.