Lewat Genta Organik dan Smart Farming, Kementan Optimistis Hadapi Krisis Pangan
jpnn.com, BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian, seperti widyaiswara, guru, dosen bahkan petani melalui berbagai pelatihan.
Inilah bentuk optimisme sektor pertanian menghadapi ancaman krisis global.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan untuk memajukan pertanian dibutuhkan kemauan yang kuat dengan tidak mengandalkan anggaran.
"Dalam hal ini perlu diterapkan mind setting agenda dan agenda intelektual. Hasil segala upaya ini harus diteruskan kepada para penyuluh, petani dan pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.
Begitupun upaya peningkatan produksi dan produktivitas melalui peningkatan efisiensi dengan penerapan smart farming dan integrated farming ataupun ekstensifikasi pada program food estate dan urban farming memerlukan kualitas dan kuantitas SDM pertanian yang memadai sebagai pelaku utama dan pelaku pendukung.
Hal ini tentunya menuntut peningkatan kinerja penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian sebagai fungsi peningakatan kualitas dan kuantitas SDM pertanian.
"Para widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian, serta insan pertanian lainnya harus terus meng-upgrade wawasan, kapasitas dan kemampuan melalui berbagai pelatihan, seminar, magang dan lainnya sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan dunia pertanian, terutama terkait teknologi untuk beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim," ujarnya.
Bahkan, Hasil dari berbagai kegiatan capacity building harus diteruskan kepada para penyuluh, petani dan pemangku kepentingan lainnya.