Lewat Petisi, Publik Desak Bos Lion Air Minta Maaf secara Tertulis
jpnn.com - JAKARTA - Ribuan masyarakat menandatangani petisi, menuntut adanya investigasi menyeluruh terhadap kasus delay berantai jadwal penerbangan Lion Air. Tuntutan dialamatkan pada Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan pemilik Lion Air, Rusdi Kirana.
Menurut Communications Director Indonesia change.org, Desmarita Murni, sejak petisi dimulai Ardy Pratama, Jumat (20/2) kemarin tercatat dalam 24 jam sudah 7 ribu orang ikut memberi dukungan.
"Dalam petisi mereka menuntut Menteri Perhubungan serta instansi terkait melakukan investigasi menyeluruh pada maskapai Lion Air. Juga menindak dan memberikan sanksi tegas terkait delay yang sudah sangat sering terjadi," katanya Desmarita, Sabtu (21/2).
Dalam petisi, kata Desmarita, masyarakat juga meminta Presiden Joko Widodo mendukung investigasi dan memerintahkan Rusdi Kirana yang juga anggota wantimpres bertanggung jawab dan memberikan pernyataan tertulis dan lisan melalui media elektronik dan cetak mengenai kasus delay yang terjadi.
"Masyarakat meminta Rusdi Kirana selaku pimpinan Lion Air Group meminta maaf dan memastikan ganti rugi kepada para penumpang yang mengalami kerugian materi dikarenakan keterlambatan selama berjam-jam," katanya.
Menurut Desmarita, dalam petisinya masyarakat juga meminta Menteri Perhubungan memberi sanksi kepada Rusdi Kirana selaku pimpinan Lion Air Group yang saat ini menjabat sebagai anggota wantimpres.
"Agar Menteri Perhubungan merevisi kembali Peraturan Menteri Perhubungan menyangkut masalah keterlambatan jadwal penerbangan dengan memberikan kompensasi yang lebih baik dan juga sanksi berat kepada maskapai demi keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan," katanya.(gir/jpnn)