Lewat StoryChopsticks, Anak-anak Bisa Belajar Bahasa Mandarin dengan Cara Seru
Anak-anak bahkan memiliki kontrak sebagai penulis.
Contohnya yakni StoryChopsticks baru saja meluncurkan Buku Zongzi (??) #1 - Childhood Rhapsody secara virtual pada Minggu, (27/6).
Karya tiga siswa StoryChopsticks di Singapura dan Amerika Serikat ini merupakan buku cerita berbahasa Mandarin pertama di dunia, yang seluruhnya ditulis dan digambar oleh anak-anak, dengan didampingi para fasilitator guru bahasa Mandarin native asal Taiwan.
“Pada dasarnya anak-anak sangat suka dengan cerita. Sehingga pendekatan storytelling, sangat menarik bagi anak-anak. Jika mereka tertarik, maka mereka akan antusias untuk belajar,” kata Yuanxin Sun.
Pendekatan belajar ala StoryChopsticks juga mendorong sisi kreatif anak-anak. Saat belajar kata-kata dalam Bahasa Mandarin, anak-anak dapat menciptakan karakter mereka sendiri.
“Sebagai orang dewasa, saya selalu terkagum-kagum dengan imajinasi anak-anak menciptakan karakter dan cerita mereka sendiri,” imbuh Yuanxin.
Pendekatan storytelling diakui para orang tua para siswa Storychopsticks berhasil membuat anak-anak antusias.
Apalagi dalam prosesnya, anak-anak diajak untuk membuat cerita versi mereka sendiri.