LGBT Afghanistan Bersembunyi karena Takut Dirajam oleh Taliban
"Mereka meninggalkan kami," kata Ahmadullah.
"Menjadi gay bukanlah kejahatan. Kami juga manusia. Kami juga punya perasaan."
'Direbut dalam sekejap'
Di bawah pemerintahan sebelumnya di Afghanistan, homoseksualitas tetap dipandang sebagai kejahatan dan dapat dihukum penjara hingga dua tahun.
Orang-orang LGBT juga menghadapi permusuhan dari keluarga dan masyarakat. Sering ada laporan pemukulan, pemerkosaan, dan bahkan pembunuhan atas nama kehormatan keluarga di beberapa daerah.
Ahmadullah mengaku merahasiakan orientasi seksualnya dari semua orang kecuali sekelompok kecil teman-teman LGBT-nya sendiri.
Dia menyebut beberapa di antara mereka pernah dipenjara, dipukuli dan bahkan diperkosa oleh oknum polisi.
Namun komunitas rahasia LGBT ini berkembang sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan.
Arkeolog di Sydney itu, yang juga seorang gay dan telah bertahun-tahun bekerja di Afghanistan, mengatakan anak muda Afghanistan dari komunitas LGBT mulai menyewa rumah bersama sehingga mereka bisa hidup dalam "relatif bebas" di kota-kota besar.