Lho, Kok Bu Miryam Takut Bertemu Pak Ganjar?
Pimpinan Komisi juga kembali memperoleh jatah dari USD 100 ribu tahap kedua. Miryam menyerahkan uangnya kepada Burhanuddin Napitupulu, Taufik Effendi, Teguh Juwarno dan Ganjar Pranowo. Tapi, lagi-lagi Ganjar mengembalikannya ke Miryam.
"Saudara Ganjar Pranowo dari PDIP, namun dikembalikan kepada saya. Saya serahkan kembali ke Saudara Yasona Laoli sekali Kapoksi," tutur Miryam sebagaimana dikutip dalam BAP yang sama.
Dalam BAP yang sama, Miryam mengaku dia sendiri yang memasukkan uang-uang itu ke dalam amplop untuk dibagi-bagikan. Namun, khusus jatah untuk Kapoksi, Miryam mengaku dibantu oleh Santi Donamiarsi selaku staf Sekretariat Komisi II.
Ternyata, uang pemberian dari Sugiharto itu masih kurang untuk dibagi-bagikan ke pimpinan dan anggota Komisi II. Untuk itu, Chairuman menalangi terlebih dauhulu.
Untuk penyerahan tahap pertama, Chairuman menalangi hingga sebesar USD 153 ribu. Sedangkan untuk penyerahan tahap kedua, politikus Golkar itu menalangi hingga USD 173 ribu.
"Uang tambahan tersebut saya terima dari Saudara Chairuman dan saya masukkan amplop di depan Saudara Chairuman," papar Miryam.
Chairuman berpesan agar uang-uang itu diserahkan saat masa reses. "Semua uang tersebut saya simpan sampai masa reses dan ada perintah Saudara Chairuman untuk diserahkan kepada masing-masing pihak dan kapoksi," urainya.
Miryam juga mengaku pernah menerima uang USD 5.000 pada 2012 dari Akbar Faizal atau Djamal Aziz selaku Kapoksi Hanura di Komisi II DPR. "Penerimaan uang dari Sdr Markus Nari," sebutnya.(cr2/JPG)